Monday, December 20, 2010

pak dokter muda

Kemarin weekend ke Bandung lagi, malah dari hari Kamis. What's with Bandung? Ga tau deh, anak anak juga kalau ke Bandung udah seperti kena hipnotis.



Anyway, hari jum'at udah seneng aja nemenin temen ke Tamim dan janji mau dianter ke Kings, referensi dari Darina Danil. Tapi setelah keliling Tamim dan mampir di Kings, udah ga niat lagi belanja karena ngeliat jajanan singkong goreng dengan bumbu tabur keju, jamur goreng tepung dengan sprinkle boleh pilih, Cilok (Aci dicolok) dan mie Yamien, ga jadi deh belanjanya, mending makan aja. Wu huu, anak anak lagi di titip di rumah temen, jadi ibu hipokrit seperti saya(kalau ada anak anak mereka ga boleh makan gorengan dan makanan kaki lima) puas puasin deh jajannya.

Dan memang kuwalat, malemnya langsung diare, berlanjut sampai siang dan lemeesss. Anak anak dan suami saya suruh jalan jalan sementara saya istirahat di rumah. Agak siang, saya batuk ga berhenti dan badan panas, kaki tangan dingin. Dengan udara dingin di daerah Sarijadi, ditambah airnya dingin, makin menggigil rasanya. Langsung badan saya dipijetin dan dikerok (hi hi hi, waktu gadis paling geli ngeliat bekas kerokan. TIDAK PERNAH MAU DIKEROK!setelah punya anak dan menyusui, sering masuk angin, daripada minum obat mending rela dikerok). Setelah dipijet dan dikerok, perlahan panasnya turun, dan batuknya reda. yang tinggal kepala terasa berat. Suami ajak ke dokter deket situ, katanya bagus:

Dr. Andreas
Jl. Surya Sumantri Komp Pertokoan kav 91/93
tel (022) 2020960 

Waktu ngelihat dokternya muda agak ragu. Paling nanti ga saya minum obatnya, he he he! OMG, taunya dokternya baguus banget. Masih muda, early twenties belum kawin, ha ha ha! Itu good news buat yang lagi nyari jodoh, tapi kerennya ini dokter, dia menjelaskan secara terperincikeluhan kita dengan jawaban yang mudah dicerna. Sabar juga menjawab pertanyaan yang ga related, bahkan jadi konsultasi pasangan. hi hi hi, ini gara gara suami suka ngasi makanan manis, msg, teh botol dan es krim ga jelas, sedangkan saya yang against karena anak pertama alergian. 

 Menerangkan penyakit saya:

"sebenernya diare bukan penyakit, tapi efek dari diare yang mesti ditindak, yaitu kekurangan cairan tubuh, atau dehidrasi."
 Nyimak.

"Kalau tubuh kita ditemukan bakteri, usus langsung mencuci tubuh kita agar bakteri itu keluar lewat buang air (hi hi hi, pardon my language). Dan mereka mencuci dari cairan dalam tubuh, otot kita dll. makanya lemes." 

"sebenernya kalau diare obatnya cuma satu. seberapa yang terbuang mesti diganti dengan cairan lagi. banyak minum. Kalau udah terlalu sering terbuang cairannya, bisa minum oralit atau p*cari sweat "

setelah itu dijelaskan makanan yang mesti dipantang: 
pedes, asem, minyak, bakar, santen, susu. Untuk dua hari ini makan bubur. 

"dok, ada yang bilang minum yoghurt bisa menyembuhkan diare?"

"iya, bener. Untuk jenis bakteri tertentu, diare bisa disembuhkan dengan yoghurt. Tapi kalau bakterinya tidak sesuai, malah memperparah."

"kalau makan sayuran dan buah juga ga boleh?"

"iya. Kenapa? sebenernya yang tidak boleh sayuran hijau. kalau wortel masih boleh. Jadi, usus kita itu kan ada seperti bulu halus yang mengambil gizi dari makanan. Nah, kalau makanan hijau atau buah, mereka langsung bekerja giat, atau istilahnya olah raga. Dalam keadaan tubuh kekurangan cairan dan lemes, tentu seharusnya usus tidak terlalu banyak gerak. Sebaliknya dalam keadaan sehat, usus perlu olah raga."

 Dan untuk beberapa pertanyaan lain, jawabannya memuaskan. Malah kalau masih ada keluhan yang sama bisa berobat gratis. Obatnya? dikasih dulu yang murah (kalau saya terjemahinnya yang dosisnya ga tinggi) Pulangnya saya peluk deh suami, pinter milih dokter! 



 

No comments: